cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB Email: jurnalp4i@gmail.com
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ISSN : 2775717X     EISSN : 27757188     DOI : 10.51878
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan keguruan dan ilmu pendidikan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 4 (2021)" : 15 Documents clear
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKS TERHADAP SISWA IDA FARIDA
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.751

Abstract

Facing the current era of disruption, learning done for students must lead to the development of higher order thinking skills. This ability is one of the provisions for participants to face competition in the future. Mathematical creative thinking ability is one of the higher order thinking skills in mathematical abilities. Students' mathematical creative thinking ability is still low and lacks attention in the implementation of mathematics learning. This issue requires effort to resolve the issue. One of the efforts that teachers can make to develop creative thinking skills is to apply the Brain Based Learning learning model. This study aims to describe the development of students' mathematical creative thinking skills through the Brain-Based Learning Model. The participants were six students who were selected from 80 grade VII students at SMP Negeri 1 Pamarayan. The method used is an experimental method with two classes, namely the experimental class which is treated with learning the concept of flat shapes with a Brain Based Learning approach and the control class which is treated with conventional methods. A sample of 80 students was taken using the Cluster Random Sampling technique. The instrument used is the students' mathematical creative thinking ability on the subject of flat shapes. The results of calculations using the t-test formula, the results obtained that the t count is 7.291. It is greater than t table 1.994 at the significance level ? = 0.05. Thus, it can be stated that the use of the Brain Based Learning approach has a significant effect on students' creative thinking skills in mathematics. the subject of flat wake in class VII SMP Negeri 1 Pamarayan ABSTRAKMenghadapi era disrupsi yang terjadi saat ini, pembelajaran dilakukan untuk siswa harus mengarah pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan ini merupakan salah satu bekal bagi peserta untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam kemampuan matematika. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah dan kurang perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Masalah ini membutuhkan upaya untuk mengatasi masalah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas kemampuan berpikir adalah dengan menerapkan model pembelajaran Brain Based Learning. Studi ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui Model Pembelajaran Berbasis Otak. Peserta adalah enam siswa yang dipilih dari 80 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Pamarayan. metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakukan pembelajaran konsep bangun datar dengan pendekatan pembelajaran Brain Based Learning dan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan metode konvensional. Sampel berjumlah 80 siswa, diambil dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada pokok bahasan bangun datar. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus uji-t, hasilnya diperoleh t hitung sebesat 7,291 Lebih besar dari pada t tabel 1,994 pada taraf signifikasi = 0,05 dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran Brain Based Learning berpengaruh signifikan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada pokok bahasan bangun datar dikelaas VII SMP Negeri 1 Pamarayan
PENGGUNAAN METODE CHISANBOP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN PAKUJAYA 02 TANGERANG ANASTASIA BARBARA SUTARTI
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.752

Abstract

The aims of this study were 1) to increase students' motivation and numeracy skills, 2) to improve students' mathematics learning outcomes through the chisanbop method. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The subjects of this study were fourth grade students of SD Negeri Paku Jaya 2, Tangerang, Banten. The object of this research is the implementation process of learning to count using the chisanbop method. This Classroom Action Research was carried out in 3 cycles. The research data was collected by using the methods of tests, observations, interviews, questionnaires and documentation. The implementation of numeracy learning using the chisanbop method which can increase students' motivation, activity and numeracy skills is carried out by the teacher demonstrating how to count with the chisanbop equipped with the use of chisanbop teaching aids. Students observe and demonstrate what is demonstrated and exemplified by the teacher. The results of this study are 1) increasing students' motivation and activity can be seen when learning mathematics. In the first cycle, 77%, the second cycle increased to 78.3% and the third cycle to 89.58%. 2) the increase in students' mathematics learning ability can be seen in the first cycle, with an average of 56.30 increasing in the second cycle to 72.29 and the third cycle, 82.63. The percentage increase in learning outcomes in cycle II was 28.4% from cycle I, and in cycle III increased by 46.76% from cycle I, increased by 14.30% from cycle II. Based on the results of these studies, it can be concluded that to determine the increase in numeracy skills and increase motivation to learn mathematics in fourth grade students of SD Negeri Paku Jaya 2, Tangerang, Banten, through the Chisanbop method. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi, dan keterampilan berhitung siswa, 2) meningkatkan hasil pembelajaran matematika siswa melalui metode chisanbop. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Paku Jaya 2, Tangerang, Banten. Objek dari penelitian ini adalah proses pelaksanaan pembelajara berhitung menggunakan metode chisanbop. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode tes, observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Pelaksanaan pembelajaran berhitung dengan menggunakan metode chisanbop yang dapat meningkatkan motivasi, aktivitas dan kemampuan berhitung siswa dilaksanakan dengan cara guru mendemonstrasikan cara berhitung dengan chisanbop dilengkapi dengan penggunaan media alat peraga chisanbop. Siswa mencermati dan memperagakan apa yang diperagakan dan dicontohkan oleh guru. Hasil dari penelitian ini adalah 1) meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dapat dilihat pada saat pembelajaran matematika. Pada siklus I, 77%, siklus II meningkat menjadi 81% dan siklus III menjadi 89,58%. 2) peningkatan kemampuan belajar matematika siswa dapat dilihat pada siklus I, dengan rata-rata 56,30 meningkat pada siklus II menjadi 72,29 dan siklus III, 82,63. Persentase peningkatan hasil belajar pada siklus II sebesar 28,4% dari siklus I, dan pada siklus III meningkat sebesar 46,76% dari siklus I, meningkat sebesar 14,30% dari siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung dan peningkatan motivasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Paku Jaya 2, Tangerang, Banten, melalui metode Chisanbop.
PENGGUNAAN KARTU DOMINO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOGARITMA NURSANTI IDAPITASARI
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.753

Abstract

Learning mathematics from elementary school to college is considered a very scary subject. Just hearing the word math, the students already feel lazy, afraid. Mathematics is considered a scourge for students. The teacher's task must be to find ways to make learning effective, efficient and fun so that students feel happy and comfortable in participating in learning. Teachers must be able to choose the right learning media, which can convey messages well. With the discovery learning model, the domino card game method is expected to create fun learning. Students can learn while playing, so as to improve student learning outcomes in mathematics lessons on logarithmic material. Best practice writing is prepared with the aim of describing the author's best practice in applying the domino card game in learning logarithms. To increase the motivation of students so as to improve learning outcomes. The best practice is carried out in the 2019/2020 school year which is in October. This scientific paper describes the increase in student activity and learning outcomes on logarithmic material. The subjects in the study were students of class X MIPA 3, with a significant change, before using the domino card game the student's activity was only 46,7% by using the domino card media to increase to 76,7%. Likewise, learning outcomes before using dominoes averaged 55.33 after using dominoes increased to 75.33. ABSTRAKPembelajran matematika dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi dianggap pelajaran yang sangat menakutkan. Mendengar kata matematika saja para peserta didik sudah merasa malas, takut. Matematika dianggap momok bagi para peserta didik. Tugas guru harus mencari cara agar pembelajaran menjadi efektif, efisien dan menyenangkan sehingga peserta didik merasa senang,nyaman dalam mengikuti pembelajaran. Guru harus bisa memilih media pembelajaran yang tepat, yang bisa menyampaikan pesan dengan baik. Dengan model pembelajaran discovery learning , dengan metode permainan kartu domino diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik dapat belajar sambil bermain, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran matematika materi logaritma. Penulisan best practice disusun dengan tujuan mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan permainan kartu domino dalam pembelajaran logaritma. Untuk meningkatkan motivasi peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Praktek terbaik dilaksanakan pada tahun pelajaran 2019/2020 yaitu pada bulan Oktober. Karya Tulis Ilmiah ini menggambarkan tentang peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi logaritma. Yang menjadi subyek dalam penelitian yaitu peserta didik kelas X MIPA 3, dengan perubahan yang signifikan, sebelum menggunakan permainan kartu domino keaktifan peserta didikk hanya 46,7% dengan memanfaatkan media kartu domino meningkat menjadi 76,7% Demikian juga dengan hasil belajar sebelum menggunakan kartu domino rata – rata 55,33 setelah menggunakan kartu domino meningkat menjadi 75,33.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KISMATUN KISMATUN
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.754

Abstract

This study aims to develop learning for Islamic education subjects based on reasoning and problem solving. The inquiry method is reasoning-based learning and problem solving that should be actualized in order to develop Islamic education learning, because Islamic education is in a strategic position in the formation of a complete human being to develop reason, knowledge, intelligence, skills, noble character, and personality. Based on the challenges of the times, Islamic Religion teachers are expected to have new innovations related to their learning. Meanwhile, in the community itself, there are many criticisms aimed at the implementation of Islamic religious learning, because it tends to memorize, and lacks reasoning. In fact, many studies show that, Islamic education are just secondary subjects that are not important. In the end, this study found that the inquiry method stimulates students to think, analyze a problem, and find a solution. Inquiry learning emphasizes the development of cognitive, affective and psychomotor aspects in a balanced manner which can provide space for students to learn according to their style. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan pembelajaran bagi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis penalaran dan pemecahan masalah. Metode inquiry adalah pembelajaran berbasis penalaran dan pemecahan masalah yang seharusnya diaktualisasikan dalam rangka mengembangkan pembelajaran Pendidkan Agama Islam. Pasalnya, Pendidikan Agama Islam berada di tempat strategis dalam pembentukan manusia secara utuh untuk mengembangkan akal, pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, akhlak mulia, dan kepribadian. Di tengah tantangan zaman, guru Agama Islam diharapkan memiliki inovasi-inovasi baru terkait dengan pembelajaran. Sementara itu, di tengah masyarakat sendiri masih banyak kritik-kritik yang ditujukan pada pelaksanaan pembelajaran agama Islam, karena cenderung pada hafalan, dan kurang penalaran. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa, mata pelajaran pendidikan Agama Islam hanyalah mata pelajaran sampingan yang tidak penting. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa, metode inquiry merangsang murid untuk berpikir, menganalisa suatu persoalan, hingga menemukan pemecahannya. Inquiry learning menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang yang dapat memberi ruang kepada siswa untuk belajar sesuai gaya mereka.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING INDAH QORIANA
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.755

Abstract

ABSTRAKPenulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik kelas VII-6 di SMPN 4 Mataram pada Mapel Informatika khususnya pada materi Algoritma dan Pemrograman. Pada pelaksanaannya, rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan karena beberapa faktor antara lain metode pembelajaran yang dipakai kurang bervariasi, peserta didik kurang serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Model Problem Based Learning diterapkan dengan alasan model pembelajaran ini mampu meningkatkan rasa ingin tahu,rasa percaya diri, kreatifitas peserta didik,sehingga dapat melatih kemampuan peserta didik dalam memecahan suatu masalah.Adapun proses pelaksanaannya peserta didik yaitu peserta didik disajikan suatu masalah, peserta didik mendiskusikan dalam sebuah masalah kecil kemudian mengidentifikasi apa yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah.kemudian peserta didik saling bertukar informasi melalui peer teaching atas masalah tertentu dan menyajikan solusi atas masalah. Terakhir peserta didik mereview apa yang mereka pelajari dari proses pengerjaan selama ini. Metode Penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model spiral dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Action), observasi (Observation), dan refleksi(Reflection). Dari hasil penelitian ternyata diperoleh hasil di akhir siklus pada siklus II pertemuan II, adalah hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu mendapatkan nilai rata-rata sebesar 80, 15 , hasil observasi peserta didik mencapai skor rata-rata sebanyak 4,51. Ini berarti indikator keberhasilan yaitu sebesar ? 4,0 dan KKM sebesar ? 75 telah terlampaui.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMP ANTARA YANG MENGGUNAKAN KOMIK DAN CD PEMBELAJARAN TRI SUMARSIH
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.756

Abstract

This study aims to find an alternative media to support Chemistry learning that is suitable for the material of Acids, Bases, and Salts for class VII SMP. The research was conducted from August to October 2021 at YWKA II Junior High School, East Jakarta. The research subjects were 36 students of class VII A and 36 students of class VII B. Sampling was done by using purposive sampling technique and cluster random sampling. The method used in this study is a quasi-experimental method, where the differences in student chemistry learning outcomes are seen between two supporting media, namely comics and learning CDs. The questions were tested first on students who had gotten the material on acids, bases, and salts before. The questions tested were 40 multiple choice questions and 31 valid questions were obtained. The research was conducted by giving lectures and supporting media to two classes. The indicators measured in this study were the pretest and posttest scores of the two class groups. Based on the results of the prerequisite test, the data obtained were normally distributed and homogeneous. After statistical testing using the T test at = 0.05, the value of tcount (1.54) is smaller than ttable (2.00). The calculation results show that the null hypothesis (H0) is accepted and the alternative hypothesis (Ha) is rejected, which means that there is no significant difference between students who use comics supporting media and Learning CDs. From the results of the research, it is known that the supporting media for comics and learning CDs can both be used to improve chemistry learning outcomes for junior high school students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif media pendukung pembelajaran Kimia yang sesuai untuk materi Asam, Basa, dan Garam kelas VII SMP. Penelitian dilakukan sejak bulan Agustus sampai Oktober 2021 di SMP YWKA II Jakarta Timur. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A sebanyak 36 siswa dan siswa kelas VII B sebanyak 36 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan cluster random sampling. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, dimana perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat antara dua media pendukung yaitu komik dan CD Pembelajaran. Soal diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa yang telah mendapatkan materi asam, basa, dan garam sebelumnya. Soal yang diujicobkan sebanyak 40 soal pilihan ganda dan didapat soal yang valid sebanyak 31 soal. Penelitian dilakukan dengan memberikan ceramah dan media pendukung kepada dua kelas. Indikator yang diukur pada penelitian ini adalah nilai pretest dan posttest dari dua kelompok kelas. Berdasarkan hasil pengujian prasyarat, data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen. Setelah dilakukan pengujian secara statistik menggunakan uji T pada ? = 0.05, diperoleh harga thitung (1.54) lebih kecil dari ttabel (2.00). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan media pendukung komik dengan CD Pembelajaran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media pendukung komik dan CD pembelajaran sama-sama dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMP.
IMPLEMENTASI MODEL PENDEKATAN BRAIN GYM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PARTO PARTO
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.757

Abstract

This study aims to determine whether students' mathematics learning outcomes increase after teaching and learning activities are carried out using the Brain Gym approach model (brain exercise). This study used a qualitative approach model and was conducted at SD Negeri Kebalen 05, Babelan District, Bekasi Regency with three cycles. In the first cycle, some students were not familiar with learning conditions using the Brain Gym approach model (brain gymnastics) so that action was taken by explaining the principles of learning with the Brain Gym approach model. On the other hand, the teacher as a collaborator in this research has not been maximal in implementing the Brain Gym approach model. In the second cycle, students and teachers (collaborators) have begun to understand the implementation of the Brain Gym approach model learning and show quite satisfactory results as well as in the third cycle. This can be seen from the results of observations of students and teachers that lead to the Brain Gym approach model. From the results of observations, student activity increased from 52% in the first cycle, 72% in the second cycle, and to 82% in the third cycle. Meanwhile the results of daily tests showed an increase, namely: in the first cycle with KKM 55.00 completed with an average of 63, cycle II KKM 65.00 an average of 71.4 and in the third cycle KKM 65.00 an average of 80.6 . From the results of the research in cycles I, II, and III, it was concluded that the implementation of the Brain Gym approach model could improve student learning outcomes and activities in learning mathematics in class IV.1 SD Negeri Kebalen 05, Babelan District, Bekasi Regency. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa meningkat setelah dilaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pendekatan Brain Gym (senam otak). Penelitian ini menggunakan model pendekatan kualitatif dan dilakukan di SD Negeri Kebalen 05 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi dengan tiga siklus. Pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar menggunakan model pendekatan Brain Gym (senam otak) sehingga dilakukan tindakan dengan memberi penjelasan tentang prinsip-prinsip pembelajaran dengan model pendekatan Brain Gym. Di sisi lain guru sebagai kolaborator dalam penelitian ini juga belum maksimal dalam mengimplementasikan model pendekatan Brain Gym. Dalam siklus kedua siswa dan guru (kolaborator) sudah mulai memahami implementasi pembelajaran model pendekatan Brain Gym dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan begitu juga pada siklus ketiga. Hal ini dilihat dari hasil observasi terhadap siswa dan guru yang mengarah kepada model pendekatan Brain Gym. Dari hasil observasi, aktivitas siswa meningkat dari 52% pada siklus I, 72% pada siklus II, dan menjadi 82% pada siklus III. Sementara itu hasil ulangan harian menunjukkan peningkatan yaitu: pada siklus I dengan KKM 55,00 tuntas dengan rata-rata 63, siklus II KKM 65,00 rata-rata 71,4 dan pada siklus III KKM 65,00 rata-rata 80,6. Dari hasil pelaksanaan penelitian siklus I, II, dan III disimpulkan bahwa implementasi model pendekatan Brain Gym (senam otak) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada kelas IV.1 SD Negeri Kebalen 05 Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.
TINGKAT KETERBACAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA/MA UMUL MURSYADAH
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.774

Abstract

This research was aimed to determine the readability of Biology School Electronic Book (BSE) for 10th grade. The research was conducted in MAN 13 Jakarta. The method of this research was descriptive. Population of this research were all biology BSE of 10th SMA/MA and all student of 10th MA in South Jakarta. Sampling was done by purposive sampling. Book sample found only one title of biology BSE class X SMA/MA which is used in MA of South Jakarta. The researched texts were texts which had been studied in 1st to 5th chapter. One chapter was represented by one text, so it was gotten five texts. Student samples were taken by MA which used biology BSE that was MAN 13 Jakarta. The measurements of readability used cloze test propositions and formula of fry graph. The results of analysis showed that readability biology BSE based cloze test proposition were all of the texts included to high level. And the results of readability based on the fry graph showed that one text was appropriate for class 10th SMA/MA, the two texts were too easy and two texts were too difficult for class 10th SMA/MA. This research showed the quality of textbooks in terms of readability, in order to be consideration for teachers and students in selecting high quality textbooks. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterbacaan Buku Sekolah Elektronik (BSE) pelajaran Biologi Kelas X. Penelitian ini dilakukan di MAN 13 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh BSE Biologi kelas X SMA/MA serta seluruh siswa kelas X MA di Jakarta Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Sampel buku hanya ditemukan satu BSE Biologi kelas X SMA/MA yang digunakan di MA Jakarta Selatan. Teks yang diteliti adalah teks yang telah dipelajari pada materi bab 1 sampai bab 5. Satu bab diwakili oleh satu teks, sehingga didapat lima teks yang diteliti. Sampel siswa diambil berdasarkan MA yang menggunakan BSE Biologi yaitu MAN 13 Jakarta. Pengukuran keterbacaan dilakukan menggunakan tes rumpang proposisi dan grafik fry. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterbacaan BSE Biologi berdasarkan tes rumpang proposisi adalah seluruh teks termasuk kategori tinggi. Serta hasil keterbacaan berdasarkan grafik fry adalah satu teks termasuk cocok untuk kelas X SMA/MA, dua teks terlalu mudah dan dua teks terlalu sulit untuk kelas X SMA/MA. Penelitian ini menunjukkan kualitas buku teks dari segi keterbacaan, agar menjadi pertimbangan bagi guru dan siswa dalam memilih buku teks pelajaran yang berkualitas baik.
UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SISWA KELS IX.A SMPN 1 LENEK MASA COVID-19 TAHUN PELAJARAN 2021/2022 AINI AINI
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.775

Abstract

The purpose of this study is that the self-confidence of grade IX-A SMPN 1 Lenek students can increase through individual counseling services during the COVID-19 period of the 2021/2022 school year. This type of research is classroom action research (CAR). The stages in this research are: (1) plan; (2) actions; (3) observation; and (4) reflection. Research subjects were determined by using a proportional sampling technique. The research subject is class IX-A SMPN 1 Lenek. Data collection techniques used in this study are non-test and observation techniques. The instrument used to measure the level of student confidence is a student self-confidence questionnaire. The instrument used to measure the implementation of individual counseling services is the individual counseling service implementation sheet. Data analysis used quantitative descriptive analysis. The results showed that the self-confidence of class IX-A students of SMPN 1 Lenek could increase through individual counseling services for the COVID-19 2021/2022 period with the level of implementation of individual counseling services in Cycle I and Cycle II, which was 90%. ABSTRAKTujuan Penelitian ini yaitu kepercayaan diri siswa kelas IX-A SMPN 1 Lenek dapat meningkat melalui layanan konseling individual masa covid-19 tahun pelajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Tahap-tahapan dalam penelitian ini yaitu: (1) rancangan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik porposive sampling. Subjek penelitian yaitu kelas IX-A SMPN 1 Lenek. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik non-tes. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan diri siswa berupa angket keprecayaan diri siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan layanan konseling individual yaitu lembar keterlaksanaan layanan konseling individu. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepercayaan diri siswa kelas IX-A SMPN 1 Lenek dapat meningkat melalui layanan konseling individual masa covid-19 2021/2022 dengan tingkat keterlaksanaan layanan konseling individual pada sikus I maupun siklus II yaitu sebesar 90%.
ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS 4 SDIT AL AMAANAH BEKASI BAGAS ARDIANTO
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i4.776

Abstract

Education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential to have spiritual, religious, self-control, personality, intelligence, noble character, and skills needed by themselves, society, nation and state. Good learning is learning that opens insight and independent thinking patterns to students. Learning is a complex process that happens to everyone and lasts a lifetime, from infancy to the grave, and one of the signs that a person has learned is a change in behavior in himself, both concerning changes that are knowledge (cognitive) and skills (psychomotor) as well as those concerning values ??and attitudes (affective). Using image media, students can see pictures of places where various living things cannot be reached. Science lessons in elementary schools cannot be separated by learning media, because many science learning materials are difficult to explain with books and difficult to reach places where animals live directly. Preliminary observations of the authors also get several problems, namely: (1) the facilities and infrastructure owned by the school are still not complete, in supporting learning activities (2) the availability and use of learning media, in this case the image media is not optimal by the teacher in the process of learning activities that are carried out. Finally, students also have a passive tendency in participating in the learning process (3) The low understanding of students in mastering the material presented and (4) The low learning achievement of students in science subjects, as measured by the Minimum Completeness Criteria (KKM) in Science subjects, namely 70 , and of the 13 fourth grade students who scored 70 in the daily test only 9 children. ABSTRAKPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang membuka wawasan dan pola berpikir mandiri kepada siswa. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga ke liang lahat, dan salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya baik yang menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Penggunaan media gambar, siswa dapat melihat gambar tempat hidup berbagai makhluk hidup yang tidak bisa dijangkau. Pelajaran IPA di SD tidak dapat terpisahkan oleh media pembelajaran, karena banyak materi pembelajaran IPA yang sulit dijelaskan dengan buku saja dan sulit menjangkau tempat-tempat hidup hewan secara langsung. Observasi pendahuluan penulis juga mendapatkan beberapa permasalahan yaitu : (1) sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah masih belum lengkap, dalam menunjang kegiatan pembelajaran (2) ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran, dalam hal ini media gambar yang belum optimal oleh guru dalam proses kegiatan belajar yang akhirnya siswa juga mempunyai kecenderungan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran (3) Rendahnya pemahaman anak didik dalam penguasaan suatu materi yang disajikan dan (4) Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA,yang diukur dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Mata pelajaran IPA yaitu 70, dan dari 13 siswa kelas IV yang mendapat nilai ? 70 dalam tes ulangan harian hanya 9 anak.

Page 1 of 2 | Total Record : 15